----> Search Engine <----

Menu

Jumat, 17 September 2010

Transport Layer pada OSI

Transport Layer adalah Layer ke-4 dari OSI (Open System Interconnection) Referensi model. Layer ini bertindak sebagai penghubung antara layer bagian atas (Session Layer/ Application Layer) dan layer dibawahnya (Data-link). Namun secara umum layer ini juga bertugas untuk menyediakan segala fungsi yang diperlukan untuk memungkinkan terjadinya proses kirim – mengirim data pada komputer yang berbeda. Adapun secara umum dapat dibagi menjadi proses :

-          Interleaving
Pada waktu tertentu komputer mungkin menjalankan banyak software aplikasi yang berbeda (multitasking) semua berusaha untuk mengirim dan menerima data, sehingga sangat memungkinkan terjadinya pengiriman data pada saat yang bersamaan. Maka, untuk menghindari “tabrakan” antar data tersebut Transport Layer bertugas untuk mengatur timing pengiriman data tersebut sehingga tidak terjadi tabrakan data, atau sering disebut interleaving.
-          Acknowledgments and Retransmissions
Setiap pengiriman data terjadi pada transport layer akan dilakukan pencatatan waktu (timer), jika data diterima pada device penerima, si penerima akan mengirim sebuah Acknowledgments, untuk menunjukkan bahwa transmisi sukses. Jika tidak, sebelum timer expire, data tersebut akan dikirim kembali.







-          Segmentation, Packaging and Reassembly
Layer transport kadang-kadang dikatakan bertanggung jawab untuk transport end-to-end atau host-to-host. Dalam proses pengiriman data, data terlebih dahulu dipecah menjadi blok blok yang lebih kecil. Hal ini dimaksudkan jika ada data tidak sampai pada tujuan, maka data akan ditransmisi ulang pada data yang hilang saja. Tidak perlu mentransmisi data dalam ukuran asli, karena jika mengirim ulang data dalam bentuk asli akan memakan waktu yang lebih lama. Layer ini memastikan jumlah data dari aplikasi yang besar dibagi menjadi blok blok yang lebih kecil untuk dapat ditransmisi. Setelah dibagi (segmentasi), tiap blok kecil data tersebut diberi alamat yang berguna saat penggabungan kembali data nantinya (Packaging). Setelah data tiba pada device penerima layer transport pada penerima akan menggabungkan data tersebut kembali (Reassembly).



-          Connection Establishment, Management and Termination
Transport layer yang connection-oriented bertanggung jawab atas serangkaian komunikasi yang diperlukan untuk membuat sambungan, memelihara data dikirim, dan kemudian mengakhiri koneksi ketika tidak lagi diperlukan.
Fungsi kunci lainya dari transport layer adalah untuk menyediakan layanan koneksi bagi protokol dan aplikasi yang berjalan di layer atas. Ini dapat dikategorikan dalam dua hal yaitu : Layanan Connection-Oriented dan Layanan Connectionless-Oriented. Keduanya memiliki fungsi masing masing. Protokolnya yaitu : Transmission Control Protocol (TCP) ini menggunakan layanan Connection-Oriented sedangkan User Datagram Protocol (UDP) menggunakan Layanan Connectionless-Oriented. Untuk lebih memahami lebih jauh perbedaan antara kedua layanan tersebut, dapat kita ibaratkan pada dua hal berikut:
1. Saat kita melakukan hubungan telepon ini bisa diibaratkan sebagai Layanan Connection-Oriented, karena sebelum komunikasi dapat terjadi, kita akan melakukan dial dengan mengirim sinyal, sampai terjadi koneksi, baru komunikasi dapat dilakukan.
2. Mengirim SMS, bisa diibarakkan sebagai Layanan Connectionless-Oriented, kita tidak perlu melakukan pengiriman sinyal terlebih dahulu untuk memastikan koneksi terjadi atau tidak.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar